PRODUK SMK – Bupati Pringsewu Sujadi menerima bel otomatis dari salah satu pelajar SMK Negeri Gadingrejo saat peluncuran produk tersebut, Kamis (9/8). |
Dari sisi prestasi, Kabupaten Pringsewu bisa menjadi salah satu rujukan terkait mutu pelaksanaan program pendidikan yang diselenggarakan di Provisni Lampung.Awal Bulan Agustus lalu, sebuah produk teknologi inovasi karya para pelajar SMK Negeri Gadingrejo diluncurkan. Nama produknya “Bosku (Bel Otomatis Sekolah Negeriku ) Esemka.” Meski hak ciptanya berada dibawah PT.Teknologi Indonesia, namun produk ini spontan menarik minat dan perhatian publik.
Peluncuran produk ini secara resmi dikemasan dalam sebuah rangkian kegiatan peringatan Hari Teknologi Nasional ke- 17 yang diselenggarakan di halaman Kampus SMKN Gadingrejo, Kamis ( 9/8). Selain, Bupati Sujadi Saddat dan Wakil Ketua DPRD Pringsewu Stiyono, hadir pada peluncuran tersebut, Prof.Dr.Dedi Zubaedi dari Kementerian Agama RI, serta Direktur PT.Teknologi Indonesia (Teknindo) Juliana Pangestu. Pengenalan sekaligus pemasaran produk kebanggaan masyarakat Pringsewu ini ditandai dengan penanda tanganan MoU kerjasama antara SMK Negeri Gadingrejo dengan PT.Teknindo.
Upaya pengembangan teknologi yang dimotori para pelajar SMKN Gadingrejo ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Pringsewu Sujadi Saddat. “Peluncuran bel otomatis ini merupakan pertanda baik bagi dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Pringsewu. Karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu akan terus mendukung upaya-upaya untuk peningkatan SDM maupun kapasitas pelajar dan masyarakat umumnya,” kata Bupati Sujadi Saddat dalam konferensi pers di SMKN Gadingrejo.
Sementara itu, Prof.Dr.Dedi Zubaidi dari Kemenag yang juga sangat concern dalam upaya pengembangan SDM para pelajar ini mengungkapkan, majunya sebuah institusi dapat tercapai bila terpenuhi empat syarat, yakni creatifity, inovation, networking, serta penguasaan IT.
Dedi menerangkan, kemajuan yang dicapai sejumlah negara seperti Jepang, bukan semata-mata disebabkan dukungan sumberdaya alam yang melimpah, melainkan mampu memaksimalkan daya kreativitas masyarakatnya. (red)
0 komentar:
Posting Komentar